Persiapan polsek Babelan hadapi musim penghujan

banjir landa sebagian wilayah Kecamatan Babelan, ironisnya Camat Babelan H.Suhup dituding tidak tanggap dalam menghadapi musim hujan, hal itu terbukti dengan tidak adanya posko banjir serta persiapan dalam menghadapi bencana banjir yang terlihat dikantor Kecamatan Babelan.

http://3.bp.blogspot.com/-R_n6PkK7BZ8/ULXA_ODJbcI/AAAAAAAAAFk/CTniKB2ju_E/s1600/hujan.jpg

Hal itu bertolak belakang dengan persiapan di Polsek Babelan, terlihat puluhan dus mie instan, air mineral serta baju bekas layak pakai sudah siap untuk didistribusikan ke warga korban bencana banjir. "Kami sudah menyediakan beberapa keperluan untuk korban bencana banjir, apalagi saat ini sudah menghadapi musim hujan, lantaran diwilayah Babelan sangat rawan banjir, hal itu kami lakukan sesuai dengan arahan Kombespol Drs.Isnaini Ujiarto, Kapolresta Bekasi, "ujar Kompol Ardi Rahananto, Kapolsek Babelan keda Suara Bekasi, Selasa, 10 February 2015.

Hal senada juga dikatakan Kasi Humas Polsek Babelan, Brigadir Anwar Fadillah SH, menurutnya, untuk diwilayah Kecamatan Babelan ada sekitar 10 titik daerah rawan bencana banjir. "Yang paling rawan adalah wilayah desa Babelan Kota, Kedung Pengawas, Buni Bakti, Muara Bakti, Hurip Jaya, serta Pantai Hurip, "jelasnya.

Menanggapi hal tersebut, Edy, Ketua LSM Forum Masyarakat Peduli Lingkungan (FMPL) kepada Suara Bekasi mengatakan, sangat mengapresiasi persiapan pihak kepolisian dalam menghadapi bencana banjir. "Kami sangat mendukung lantaran pihak Polsek Babelan sangat peduli dengan korban bencana banjir, karena Babelan merupakan salah satu wilayah rawan banjir, "ujarnya.
Menurutnya, hal ini bertolak belakang dengan Pemerintahan Kecamatan babelan, dimana tidak ada persiapan yang mencolok yang terlihat di kantor Kecamatan Babelan untuk mengantisipasi bencana banjir ini. Dan seharusnya pihak Pemerintah, dalam hal ini pihak Kecamatan Babelan harus sigap dalam menghadapi musim penghujan. "Masa kalah dengan persiapan dari Polsek Babelan yang sudah menyediakan sarana dan prasarana menghadapi musim banjir  ini, "ungkapnya.

Informasi yang didapat bahwa menurut Camat Suhup, ketika air sudah menggenai rumah warga selama dua hari, itu baru disebut banjir, dan bantuan pun akan diberikan kepada warga korban bencana banjir tersebut.
Lebih baru Lebih lama