BEKASI TIMUR. Dewan Pimpinan Cabang Himpunan
Pengusaha Nahdliyin menggelar acara silaturahmi Dewan Cabang Himpunan
Pengusaha Nahdliyin Kota Bekasi masa bakti 2016-2018, bertempat di Aula
Serbaguna RW20 Perumahan Margahayu Jaya, Kelurahan Margahayu, Kecamatan
Bekasi Timur, Sabtu (2/4).
Ketua Pengurus Cabang
Himpunan Pengusaha Nahdliyin (HPN) Kota Bekasi Agus Suyanto, mengatakan
saat ini Nahdlatul Ulama (NU) harus lebih optimal memajukan dunia
kewirausahaan. Pengusaha-pengusaha dari kalangan NU harus terus
berhimpun, bergotong royong dan bergiat memajukan sektor usaha.
"HPN
ini kita jadikan sebagai wadah silaturahmi untuk mengembangkan bisnis
warga Nahdliyin, disini juga akan kita bina serta bentuk para pengusaha
untuk perluasan bisnis, "ujar Agus saat berbincang dengan
bekasitoday.com.
Dibentuknya HPN, serta merta bukan
hanya sebagai eksistensi belaka, melainkan adanya keprihatinan
prosentase pengusaha di Indonesia ini masih sangat minim. Sehingga HPN
mengambil peran, bagaimana untuk mengembangkan peran yang sudah ada
serta memperluas jariangan kedepan.
"Tingkat prosentase
pengusaha di Indonesia ini dengan adanya HPN akan tumbuh lebih tinggi
dari saat ini, paling tidak bisa mencapai 2 persen lebih, "jelasnya.
Dikatakannya,
NU sebagai organisasi besar di Indonesia, turut menjadi keprihatinan
karena tidak memiliki sumber dana untuk membiayai organisasi yang
mandiri. Hingga saat ini, Agus menilai masih sebatas spontanitas.
"Ketika
ada event dan kegiatan baru kita cari dana, dan itu juga tidak mudah
karena di Kota Bekasi pun kita tidak mendapatkan bantuan anggaran dari
APBD, sehingga kita sebagai pengusaha ini bagaimana menciptakan
mesin-mesin uang ini, untuk kontribusi pengembangan dakwah di NU, jadi
tidak sebatas hanya untuk pengusaha sendiri, "ungkapnya.
Banyaknya
faham yang bersinggungan dengan NKRI dan keinginan untuk membangun
negara Islam. Tapi NU sendiri tidak mempunyai keinginan tersebut, karena
NKRI itu sendiri harga mati.
"Semua itu akan kita
perjuangkan, dan itu akan bisa kalau NU-nya sendiri sudah makmur,
tingkat kesejahteraanya tinggi selama NU-nya masih menjadi obyek itu
sulit, kita harus mampu dan mandiri baik secara politik, ekonomi dan
lainnya, "ucapnya.
HPN juga akan melakukan pembinaan-pembinaan baik secara spritual dan pandangan berdangan secara syar'i.
"Kalau
selama ini masih subhat atau tidak jelas, baik yang haq dan bathil kita
harus mampu menjelaskan serta mampu membuat garis pemisah, jangan
sampai ada pemikiran cari yang haram saja susah, apalagi yang halal,
"terangnya.
Dijelaskannya, dalam waktu dekat ini HPN
sendiri akan membuka 'Micromart' untuk membuka jaringan-jaringan
distribusi atau minimart-minimart.
"Jadi minimart ini
nanti akan mensuplai tujuan pedagang-pedagang kecil kita, sampai saat
ini kita sedang bernegoisasi dengan para pengusaha dan produsen yang
bisa mensuplai barang ke Micromart kita, "bebernya.
Sementara
Ketua Gerakan Pemuda Ansor Kota Bekasi Ahmad Yudistira mengatakan,
keberadaan pengusaha dari kalangan Nahdliyin atau NU di Kota Bekasi bisa
mengurangi jumlah angka pengangguran terbuka dan memberikan kontribusi
dalam perluasan tenaga kerja di Kota Bekasi.
"Peran
pengusaha NU untuk membantu pemerintah dalam dunia usaha menggerakan
ekonomi nasional dan perluasan tenaga kerja akan mampu menekan angka
pengaguran terbuka, "katanya.
Pihaknya juga menyambut
baik pembentukan Himpunan Pengusaha Nahdliyin Kota Bekasi, karena hal
tersebut menjadi momentum penting dalam dunia kerja.
"Ini
jadi momentum penting bagi dunia usaha, setelah puluhan tahun lalu
keberadaan pengusaha dari kalangan NU sempat besar dan diharapkan saat
ini menjadi lebih baik lagi, "pungkasnya.(red).