Dok Humas Babelan
BABELAN - Terkait isu adanya kabar bohong (hoax) dan malah ada yang sengaja mempolitisir, menyebarkan tentang meninggalnya sejumlah pejuang Demokrasi akibat diracun. Dibantah oleh pihak keluarga korban.
Seperti halnya yang diutarakan Nur Farida istri dari Almarhum Junaidi Ketua PPS Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi, dimana meninggalnya almarhum Junaidi adalah akibat kelelahan, dan riwayat penyakit yang pernah diderita.
"Suami saya almarhum Junaedi meninggal murni karena kelelahan menjalani tugas sebagai ketua PPS Kelurahan Kebalen, saya tegaskan bahwa suami saya meninggal bukan akibat diracun, tapi karena faktor kelelahan, ditambah lagi dulu pernah mengidap penyakit paru-paru, dan pernah menjalani perobatan dipuskesmas selama enam bulan, "ujarnya.
Dia mengaku keberatan, apabila makam suaminya dibongkar, dan jasad suaminya dibelah dadanya, dan diambil organ dalam tubuhnya, untuk keperluan otopsi.
"Saya dan keluarga besar suami dapat dipastikan akan menolak, apabila ada pihak yang mau membongkar makam suami saya untuk keperluan otopsi, suami saya meninggal bukan akibat tindak kejahatan, jadi gak perlu otopsi, "terangnya.
Dirinya meminta kepada pemerintah daerah untuk dapat membantu kehidupannya kedepan, mengingat almarhum meninggalkan dua orang anak, dimana anak kami yang kedua baru duduk di bangku Sekolah Dasar kelas 4.
"Kami sangat mengharapkan, apabila benar akan ada bantuan yang diberikan dari pemerintah baik pusat maupun daerah, untuk pejuang demokrasi, kasian pak anak saya masih butuh biaya untuk sekolah, mengingat tulang punggung keluarga sudah tidak ada lagi, "terangnya dengan menitikan air mata.